Queen Charlotte : Fiksi atau Fakta

by - Juni 05, 2023

Mendengar kata "Kerajaan Inggris" kita pasti akan langsung berpikiran bahwa bangsawan-bangsawannya pastinya berkulit putih dari ras kaukasoid. Namun ketika pertama kali saya melihat poster sebuah film pendek di Netflix yang berjudul Queen Charlotte: A Bridgerton Story, saya langsung penasaran dengan cerita di baliknya.

Film ini adalah spin-off dari serial Bridgerton yang sempat booming di awal tahun 2021. Serial Bridgerton sendiri adalah adaptasi dari novel-novel romantis karya Julia Quinn yang mengisahkan tentang kehidupan sosial dan percintaan para bangsawan di era Regency Inggris. Salah satu tokoh yang menarik perhatian saya adalah Queen Charlotte, yang digambarkan sebagai seorang ratu berkulit hitam yang memiliki pengaruh besar dalam dunia politik dan budaya.



Ternyata, Queen Charlotte bukanlah sekadar tokoh fiksi belaka. Ia adalah sosok nyata yang hidup pada abad ke-18 dan menjabat sebagai ratu Inggris dan Irlandia dari tahun 1761 hingga 1818. Ia menikah dengan Raja George III, yang terkenal karena kegilaannya dan kekalahannya dalam Perang Revolusi Amerika. Ia juga adalah nenek moyang dari Ratu Victoria dan Ratu Elizabeth II.

Namun, apa benar Queen Charlotte adalah seorang berkulit hitam? 

Jawabannya tidak begitu sederhana. Ada beberapa bukti sejarah yang menunjukkan bahwa ia memiliki darah Afrika dari garis keturunan ibunya, yang berasal dari keluarga bangsawan Jerman yang memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan Portugal. Portugal sendiri memiliki koloni di Afrika dan banyak orang kulit hitam yang menjadi budak atau pelayan di istana kerajaan.

Salah satu bukti yang sering dikutip adalah lukisan-lukisan Queen Charlotte yang dibuat oleh beberapa pelukis terkenal pada masa itu, seperti Sir Joshua Reynolds dan Allan Ramsay. Dalam lukisan-lukisan tersebut, ia tampak memiliki ciri-ciri fisik yang menunjukkan keturunan Afrika, seperti rambut keriting, hidung lebar, bibir tebal, dan kulit gelap. Namun, ada juga lukisan-lukisan lain yang menggambarkan ia sebagai seorang berkulit putih dengan rambut lurus dan mata biru.


Selain itu, ada juga beberapa surat dan catatan sejarah yang menyebutkan tentang warna kulit Queen Charlotte. Misalnya, dalam sebuah surat kepada Lord Barrington pada tahun 1761, Horace Walpole menulis: "Ia tidak cantik, ia memiliki hidung lebar dan mulut besar, warna kulitnya tidak putih." Dalam sebuah catatan lain pada tahun 1818, Sir Walter Scott menulis: "Ia memiliki wajah hitam yang sangat jelek."

Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa warna kulit Queen Charlotte tidak relevan dengan identitas rasialnya. Ia mungkin saja memiliki keturunan Afrika, tetapi ia tidak pernah mengakuinya atau mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang berkulit hitam. Ia tumbuh dan hidup sebagai seorang bangsawan Eropa yang taat pada agama Kristen dan budaya Barat. Ia juga tidak pernah berhubungan dengan komunitas kulit hitam di Inggris atau di koloni-koloni Inggris.

Jadi, apakah film Queen Charlotte: A Bridgerton Story ini akurat secara sejarah? Ya, seperti yang sudah dinyatakan diawal serial bahwa cerita ini adalah fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata. Bukan sebuah pelajaran sejarah, hanya hiburan semata yang dibuat untuk menghibur kita sebagai penikmat film.

Sebenarnya agak heran lihat rate IMDb nya kok cuma 6,7 padahal menurut saya masih banyak serial yang secara sinematografi ataupun cerita ga lebih baik daripada serial ini.



Film ini menawarkan sudut pandang yang berbeda dari sejarah kerajaan Inggris yang biasanya didominasi oleh orang-orang berkulit putih. Film ini juga menampilkan kostum, musik, dan latar belakang yang indah dan mewah, sesuai dengan gaya hidup para bangsawan pada masa itu. Film ini juga menggambarkan hubungan percintaan, persahabatan, persaingan, dan intrik-intrik yang terjadi di antara para tokoh utama.

Bagi saya, film ini adalah sebuah karya seni yang menarik dan menghibur. Saya tidak terlalu peduli apakah film ini akurat atau tidak secara sejarah, karena saya menontonnya sebagai sebuah fiksi, bukan sebagai sebuah fakta. Saya menikmati cerita, karakter, dan suasana yang ditampilkan dalam film ini. Saya juga mengagumi akting para pemainnya, terutama aktris yang memerankan Queen Charlotte tua, Golda Rosheuvel. Ia berhasil menampilkan sosok ratu yang kuat, cerdas, elegan, dan karismatik.

Kalau kalian tertarik untuk menonton film ini, kalian bisa menemukannya di Netflix. Film ini cocok untuk kalian yang suka dengan genre drama sejarah, romantis, atau komedi. Film ini juga cocok untuk kalian yang ingin melihat keragaman rasial dalam sejarah kerajaan Inggris. Namun, jika kalian mencari sebuah film yang akurat dan mendidik secara sejarah, mungkin kalian harus mencari sumber lain.

You May Also Like

0 komentar