Cegah Bahaya Ruam Popok dengan Konsultasi Ke Dokter
Yang Namanya ruam bisa menyerang siapa saja dan penyebabnya juga bermacam-macam. Kita saja yang sudah dewasa jika ada ruam dikulit rasanya ga nyaman banget, panas, gatal, perih, duhh pengen marah gitu ya. Apalagi bagi anak-anak terutama balita kalau sudah ada ruam ditubuhnya, terutama didaerah nappy pasti akan rewel sekali.
Berkenalan dengan Ruam Popok
Ruam popok atau istilah kerennya Diaper rash adalah terjadinya iritasi atau peradangan pada kulit bayi akibat penggunaan popok. Gejala yang pertama kali terlihat adalah kemerahan disekitar daerah nappy (maaf) kelamin, pantat, lipatan paha, dan juga diselangkangan.
Daerah nappy yang selalu tertutup dan lembab dan basah tentunya membuat kulit lebih mudah teriritasi. Apalagi seperti yang kita ketahui kalau popok itu kan tempat berkumpulnya urine dan feses, dan kalau feses yang menandung enzim protease ketemu sama urine maka mereka tuh bakal menghasilkan yang Namanya zat ammonia yang sifatnya mengiritasi kulit.
Bukan hanya bayi saja sih yang bisa mengalami ruam popok, balita maupun orang tua juga bisa mengalami yang namanya ruam popok.
Seperti namanya, Ruam Popok, tentu saja iritasinya diakibatkan oleh penggunaan popok baik itu popok sekali pakai atau clodi alias popok kain. Adanya gesekan antara permukaan kain yang kasar dan kulit diarea nappy yang lebih tipis dan sensitive membuat kulit menjadi kemerahan.
Penyebab Ruam Popok
Meskipun sudah beranak 2, tapi 2 anak saya punya jenis kulit yang berbeda. Kakaknya dulu cenderung punya “kulit badak” mau pakai popok jenis apapun Alhamdulillah jarang banget muncul yang Namanya ruam popok. Berbeda dengan Ayya, adiknya. Sejak lahir kulit Ayya memang lebih sensitive, bahkan untuk bajupun saya harus memilih yang bahannya 100% katun dan sebisa mungkin ga ada karetnya.
Dari pengalaman saya sejak dek Ayya baru lahir hingga kini dia berusia 2 tahun, ruam popoknya akan timbul ketika:
- Jeda penggantian popoknya lebih dari 3-4 jam, dek Ayya yang kuat banget minum susunya bisa BAK lebih sering dan lebih banyak. Jadi kalau udah lebih dari 2 jam popoknya ga diganti pasti akan lembab dan basah. Apalagi dia kan juga pakai celana diluar popoknya, nah makin tertutup deh area nappynya dan makin cepat ruam popoknya tumbuh. Seperti kata dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dokter spesialis anak yang menjelaskan, “Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit. Namun, bayi sering merasa tidak nyaman ketika popok yang digunakan terasa penuh dan bocor sebelum waktu mengganti popok. Kondisi ini menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan terbangun. Ketika bayi mengalami gangguan saat tidur, maka Ibu juga otomatis akan mengalami hal yang sama karena harus kembali menidurkan bayi.”
- Diusianya yang sekarang dua setengah tahun dek Ayya udah punya BB 17,1 kg kebayang donk selangkangannya sering banget bergesekan, ini juga jadi salah satu penyebab timbulnya ruam popok.
- Pakai popok yang kalua kena urine jadi menggumpal, dan terutama bagian karetnya pasti ngebuat kulit selangkangan dan pinggangnya dek Ayya kemerahan.
Hubungan Ruam Popok dengan Tumbuh Kembang
Anak rewel minta susu, dikasih susu udah selesai permasalahan. Tapi kalua anak rewel karena dia ga nyaman dengan kulitnya akibat ruam popok? Bisa ga nyenyak tidurnya, alhasil secara fisik pertumbuhannya akan terganggu dan perkembangan psikologinyapun akan terganggu karena anak jadi tidak terstimulasi dengan baik Ketika dia harus beraktivitas.
Kalau anak tidurnya ga nyaman karena rewel, otomatis waktu dia bangun dia akan makin rewel. Bukan hanya sulit untuk distimulasi, pemberian makan dan minumpun akan susah alhasil bisa jadi berat badannya akan tidak optimal.
Ini terjadi banget waktu dek Ayya umur 1 tahun, pernah dia ruam popok parah sampai area nappynya seperti berbintil-bintil dan ada airnya. Biasanya sebulan kalau ke posyandu kenaikan BB nya bagus ini malah BB nya turun.
Pencegahan Ruam Popok
Sebenarnya ruam popok bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus kedokter, tapi dilihat dulu yang seperti apa ruamnya. Jika gejalanya ringan seperti hanya kemerahan kitab isa mengatasinya sendiri dengan cara selalu menjaga area nappy tetap kering dan bersih dan pastinya memilih popok sekali pakai yang menggunakan bahan alami dan sesuai dengan kebutuhan si kecil.
Lantas sebelum ruam popok terjadi kitab bisa melakukan beberapa pencegahan antara lain :
- Sesering mungkin ganti popok si kecil, kalau saya biasanya tiap 3-4 jam karena biasanya dek Ayya tiap 3-4 jam minimal BAK satu kali.
- Sesuaikan ukuran popoknya, jangan lihat usia si kecil ya mom karena usia tidak menentukan ukuran popok yang dipakai namun yang menentukan adalah BERAT BADAN nya. Seperti dek Ayya nih yang baru dua tahun enam bulan namun BB nya sudah 17kg ya pakainya yang ukuran XL.
- Pastikan untuk membasuh area nappy dengan air, lebih baik kalau air mengalir dan segera keringkan agar tidak lembab dan menjadi pemicu timbulnya jamur
- Hindari penggunaan sabun ataupun tissue basah yang mengandung alcohol atau bahan kimia lainnya, terutama jika si kecil punya kulit sensitive seperti dek Ayya wah bisa makin parah ruamnya.
- Hindari penggunaan bedak pada area nappy
- Pilih popok sekali pakai yang terbuat dari bahan alami seperti MAKUKU
Mengenal MAKUKU
Sejak berdiri ditahun 2020 lalu, MAKUKU telah mendedikasikan perusahaannya untuk memenuhi kebutuhan ibu dan anak yang berkualitas. MAKUKU akan selalu berusaha untuk menjadikan masa kecil anak Indonesia yang Bahagia, Sehat, Hangat, dan Nyaman.
Sebagai pelopor popok dengan inti struktur SAP, MAKUKU memberikan beragam pilihan seperti MAKUKU SAP Diapers Pro Care, MAKUKU SAP Diapers Slim, MAKUKU SAP Diapers Comfort dan MAKUKU SAP Diapers Balance Care. Popok MAKUKU hadir dalam tipe perekat (ukuran Newborn, S, M) dan celana (ukuran M, L, XL, XXL). Semua Produk - Makuku Indonesia tersedia lengkap dari Sabang sampai Merauke.
Teknologi SAP (Super Absorbent Polymer)
Popok sekali pakai konvensional yang kita tahu terbuat dari bahan Pulp alias bubur kertas dari serat kayu. Memang sih bahan ini sifatnya mudah menyerap namun sifat mudah menyerapnya ini tidak dibarengi dengan sifat mengunci cairan. Jadi Ketika cairan diserap dan terkena tekanan maka cairannya bisa keluar lagi atau istilahnya osmosis balik.
Apalagi sifat Pulp yang gampang menggumpal Ketika terkena cairan, membuat permukaan popo jadi tidak rada dan tidak nyaman dipakai Ketika sudah terkena urine. Ditambah lagi bobotnya jadi makin berat, kalau kata orang jawa jadi “nggandol” kalau popoknya sudah penuh cairan.
Berbeda dengan SAP yang merupakan polymer hidropolik yang punya kemampuan untuk menyerap cairannya lebih baik dan maksimal. MAKUKU SAP Diapers Slim penyerapannya lebih maksimal dengan teknologi SAP sehingga anti gumpal, lebih ringan dan tipis, penyerapannya merata dan tidak ada osmosis.
Kelebihan MAKUKU SAP Diapers Slim
- Anti gumpal, nyaman & tidak bocor, apalagi ditambah dengan teknologi anti bocor samping
- Mengunci cairan dengan baik sampai 500ml, dan karena tidak ada osmosis maka permukaannya jadi lebih kering
- Ketebalannya hanya 1,6 mm yang ringan sehingga sikecil bisa beraktivitas dengan nyaman dan senang seharian
- Permukaannya berstruktur 3D yang bisa mengurangi kontak langsung dengan kulit. Kalau permukaannya aja udah sedikit kontak langsung dengan kulit maka kemungkinan untuk terjadinya ruam popok sangat sedikit.
- Selain itu permukaannya juga mempunyai rongga udara, jadi sirkulasi udaranya bisa 2 arah dan mengurangi kelembaban jadinya.
- Permukaannya punya indicator urine yang bisa berubah warna, jadi kitab isa tahu nih mom kapan waktu yang tepat untuk mengganti popoknya.
- Jangan khawatir mom Ketika hendak membuang popok bekas pakainya, karena untuk tipe celana sudah dilengkapi dengan tape pembuang yang bis akita pakai Ketika menggulung popok bekas pakainya.
- Kalau biasanya pinggang si kecil suka kemerahan karena kepanasan akibat karet pinggang popoknya, kali ini jangan khawatir karena MAKUKU SAP Diapers Slim yang tipe celana punya Heat-Press Side yang bisa mengurangi kegerahan.
- Dan khusus untuk tipe New Born, karet pinggang dibagian perutnya berbentuk “U”Shape yang unik lho, biasanya kan Newborn masih ada tali pusarnya kadang kan kita suka khawatir yaa kesenggol gitu pas pakai popok. Kali ini jangan khawatir Mom karena MAKUKU SAP Diapers Slim Newborn sudah dirancang Newborn friendly.
Beli Dimana?
Alhamdulillah buat kita-kita yang tinggal dikota besar bisa dengan mudah mendapatkan produk-produk dari MAKUKU di Supermarket atau Baby Shop terdekat, saya nih tiap Sabtu pulang kerja pasti beli MAKUKU SAP Diapers Slim untuk persediaan dek Ayya selama seminggu.
Tapi jangan khawatir ya Moms, Makuku Family tetap bisa membeli produk-produk MAKUKU di online dan offline store - Makuku Indonesia
Program MAKUKU
Baru-baru ini MAKUKU meluncurkan sebuah program yang bisa memudahkan para Ibu di Indonesia untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter yang sudah ahli dibidangnya masing-masing. Selain bisa berkonsultasi secara GRATIS, kolaborasi ini juga mengadakan edukasi seputar masalah informasi Kesehatan yang benar. Karena seperti yang kita ketahui Bersama bahwa masih banyak informasi hoax yang berkembang terutama seputar Kesehatan anak.
Mulai tanggal 16 sampai 18 Desember 2022 di 10 kota yang terpilih seperti Jakarta, Tangerang, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Lampung, dan Makassar program ini mulai dijalankan.
Sedangkan 10 rumah sakit yang turut serta antara lain :
- RS St. Carolus di Jakarta
- RSIA Bina Medika di Tangerang
- RS Lira Medika di Karawang
- RS Hermina Pasteur di Bandung
- RS Hermina Pandanaran di Semarang
- RSIA Putri di Surabaya
- RS Mitra Medika Premiere di Medan
- RSIA Azzahra di Palembang
- RSIA Bunda Asy Syifa di Lampung
- RSIA Ananda di Makassar
2 komentar
Mantab sis....salam suksek dari kami........
BalasHapusterima kasih tips nya
BalasHapus