Kesempatan Kerja Bagi OYPMK
Masuk 3 besar peringkat dunia kalau prestasi sih membanggakan ya, tapi kalau 3 besarnya berhubungan dengan penyakit rasanya kok miris. Iya, Indonesia ada diperingkat ke-3 setelah India dan Brazil sebagai negara dengan penderita kusta terbanyak didunia.
Penyakit kusta sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1873.Orang awam banyak yang mengenal kusta dengan sebutan lepra, yang diambil dari nama bakterinya yaitu Mycobacterium leprae. Tapi kenapa ya masyarakat masih salah kaprah tentang penyakit kusta ini? Bahkan tidak sedikit penderita kusta yang dikucilkan karena stigma negatif kalau penyakit ini mudah menular dan kebanyakan menimbulkan cacat fisik bagi penderitanya.
Saya mau bicara dikit nih kenapa kok bisa banyak penderita kusta yang jari tangan atau kakinya putus. Sebenarnya jari mereka tidak putus begitu saja, bakteri Mycobacterium leprae ini menyerang saraf jari tangan dan kaki. Karena diserang maka lama-lama mati rasa dan menyebabkan infeksi serta kerusakan permanen. Jadi kesannya seperti putus sendiri gitu jarinya. Ini sih biasanya terjadi ketika penderita sudah ada di stadium lanjut.
Lantas, apakah penderita Lepra bisa berkehidupan normal ?
OYPMK alias Orang Yang Pernah Menderita Kusta harus bisa berkehidupan normal, seperti berkegiatan sehari-hari dan juga bekerja.
Tanggal 15 Juni 2021 lalu, dikanal Youtube KBR dan 100 radio jaringan KBR diadakan talkshow dengan NLR Indonesia yang menghadirkan 3 orang pembicara. Selama ini yang dipercaya masyarakat, kusta adalah penyakit kutukan. Inilah yang semakin membuat para OYPMK semakin sulit untuk berkehidupan normal, apalagi mencari pekerjaan.
Kita semua berharap para pengusaha memberikan kesempatan yang sama bagi para disabilitas maupun OYPMK untuk bekerja. Memang sih ada perusahaan-perusahaan yang sudah membuka peluang kerja bagi para disabilitas namun hitungannya masih sedikit sekali.
Salah satunya ada Zukirah Ilmiana, seorang perempuan yang cantik hatinya, beliau ini pemilik PT Anugerah Frozen Food yang terletak di Bulukumba, Sulawesi Selatan yang jadi salah satu pembicara dihari itu.
Zukirah melihat beberapa lamaran yang masuk ke perusahaannya adalah OYPMK. Ada yang sempat diwawancarai dan bercerita bahwa mereka sempat ditolak ketika melamar diperusahaan lain. Dan akhirnya diterimalah satu orang OYPMK sebagai karyawan magang di perusahaannya.
Dia adalah Muhamad Arfah, seorang OYPMK yang sangat beruntung diterima sebagai karyawan magang oleh Zukirah. Bahkan menurut Zukirah, rekan-rekan kerja lainnya juga menerima kehadiran Arfah dengan tangan terbuka.
Karena stigma masyarakat masih banyak yang memandang sebelah mata para OYPMK, para pelangganmya inilah yang justru membawa tantangan dan sering memandang aneh Arfah. Namun Zukirah selalu bisa menjelaskan dengan baik pada para pelanggannya dan Alhamdulillah merekpun akhirnya mengerti.
Dirundung dan Dikucilkan
Seperti yang saya ungkapkan tadi, banyak yang menganggap penyakit Kusta adalah penyakit kutukan. Sejak menderita kusta dibangku SMP. Arfah acap kali dirundung oleh teman-teman sekolahnya.
Bersyukur Arfah punya keluarga dan orang-orang disekitar yang selalu menguatkan, sehingga dia selalu bisa memotivasi dirinya untuk sembuh dan bisa berkehidupan normal layaknya teman-temannya.
Berkat pengobatan yang rutin dijalankan, kini ia sudah sembuh total. Bahkan sebelum bekerja di PT Anugerah Frozen Food, Arfah sempat juga ikut program magang Satpol PP Kota Makassar sebagai Staff Administrasi. Sebenarnya Arfah senang bekerja disana karena banyak pengetahuan yang dia dapat, karena terkendala oleh jarak jadinya dia harus berhenti.
NLR (No Leprasy Remains) Indonesia Membuka Program Magang OYPMK
Angga Yanuar, selaku Manajer Proyek Inklusi Disabilitas NLR Indonsia menyatakan bahwa kebanyakan OYPMK bisa dipekerjakan untuk bidang yang sifatnya individu yang tidak membutuhkan keahlian khusus, seperti juru parkir, tenaga administrasi, dll.
Untuk itulah NLR Indonesia mendampingi para OYPMK agar mereka semakin percaya diri dan membekali mereka dengan keahlian serta ketrampilan yang bisa digunakan untuk bekerja nantinya.
Disinilah peran kita sebagai masyarakat yang harus menyuarakan dan mensosialisasikan bahwa OYPMK adalah sama dengan kita. Berhak untuk berkehidupan normal dan mendapatkan kesempatan untuk bekerja.
0 komentar