Seminar Pekan Kewaspadaan Antibiotik 2019 di RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Banyak orang yang menganggap antibiotik sebagai "Obat Dewa" seolah-olah dengan minum satu antibiotik segala jenis penyakit akan hilang. Bahkan orang-orang bermain "doker-dokteran" dengan minum antibiotik sesuka hatinya tanpa konsultasi dengan dokter. Untuk itulah setiap bulan November akan ada 1 pekan diadakan berbagai kegiatan untuk mengingatkan kembali bahwa kita harus waspada terhadap penggunaan antibiotik.
Dalam rangka Antibiotic Awareness Week 2019 ini salah satu rangkaian yang diselenggarakan oleh RSUD Dr.Soetomo Surabaya adalah diadakannya " Seminar Pekan Kewaspadaan Antibiotik 2019 " yang diadakan di hari Sabtu, 30 November 2019 lalu di Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (GPDT) lantai 7 RSUD Dr.Soetomo Surabaya.
Yang membuat acara ini menarik, ga hanya melulu diisi dengan materi seminar tapi ada juga penampilan-penampilan dari para pemenang lomba "AMR Competition 2019" yang kocak dan menghibur banget. Kami nih para peserta jadi tahu tentang bagaimana cara penggunaan antibiotik dengan baik dan benar lewat parodi dan juga drama yang ditampilkan.
Acara ini dibuka langsung oleh Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo yaitu Dr. dr. Joni Wahyuhadi, SpBS (K) dan juga ketua KPPRA ( Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba ) dr. Hari Paraton SpOGK
Setelah dihibur oleh penampilan paduan suara Gita Swara Medika dan teatrikal dari pemenang lomba "AMR Competition 2019" masuk nih kita ke acara inti, tapi seminar yang dibawakan oleh 2 orang dokter hebat ini benar-benar ga bikin ngantuk malah kita jadi tahu tentang antibiotik, penyakit infeksi dan cara pencegahannya.
ANTIBIOTIK DAN PENYAKIT INFEKSI
Materi ini dibawakan oleh dr. Dominicus Husada SpA(K) diawal beliau membahas apa sih 3 musuh utama manusia? Perang - Kelaparan - Penyakit
Dan Penyakit inilah yang paling banyak menelan korban. Penyakitpun banyak jenisnya, salah satunya adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya makhluk hidup kecil (jasad renik) yang menimbulkan gejala dan tanda pada tubuh yang dimasuki, dan pada umumnya menular.
Seperti yang dibilang tadi, kalau penyakit infeksi disebabkan oleh makhluk renik yang bisa berupa bakteri, virus, jamur atau parasit. Salah satu cara untuk membunuh bakteri adalah dengan mengkonsumsi Antibiotik.
Namun masyarakat banyak yang salah kaprah dalam penggunaannya, bisa jadi satu gejala yang sama akan beda penanganannya untuk tiap orang. Sehingga akhirnya banyak yang coba-coba dan akhirnya bakterinya berevolusi semakin pintar. Padahal sudah 30 tahun ini tidak ada antibiotik yang benar-benar baru sedangkan "musuh" nya terus memperbaiki diri. Dan bahayanya apa? Semakin banyak manusia yang KEBAL OBAT.
Untuk itulah kita harus mulai membiasakan diri dan mengedukasi sekeliling kita bagaimana sih aturan penggunaan antibiotik agar nantinya tidak kebal obat
- Tepat Obat
- Tepat Dosis
- Tepat Penderita
- Tepat Indikasi
- Waspada Efek Samping
Banyak masyarakat yang memukul rata suatu gejala penyakit bisa diobati dengan antibiotik yang sama, padahal banyak penyakit yang bukan disebabkan karena bakteri sehingga tidak diperlukan antibiotik.
Lantas apa donk yang harus kita lakukan untuk menghindari kebal obat?
Ya pastinya upayakan jangan sampai sakit, jaga selalu kesehatan dengan menjalankan pola hidup sehat, sebisa mungkin menghindari berinteraksi dengan orang sakit dan pastinya bisa mencegah dengan imunisasi.
Ketika kita harus minum obat karena sakit, berhati-hatilah dan selalu ikuti petunjuk dokter.
0 komentar