Selama ini kita mengira bahwa bahaya rokok hanya pada si perokoknya sendiri dan orang yang kena asapnya saja. Tapi ternyata tidak lho, bahaya rokok mencakup disemua aspek kehidupan, bukan hanya dari sisi kesehatan saja terlebih lagi dari sisi ekonomi dan juga generasi penerus kita.
Dalam rentang waktu 20 tahun saja kenaikan pengeluaran rumah tangga untuk biaya beli rokok naik 2% dari yang sebelumnya 3,6% menjadi 5,6% gila ya, bukannya persentase untuk biaya pendidikan atau biaya makan lho yang naik malah biaya untuk beli rokok yang naik. Dan mirisnya lagi, usia perokok pun semakin muda saja. Di medio tahun 2017 sebuah penelitian menyatakan lebih dari sepertiga atau sekitar 36,3% penduduk di Indonesia adalah perokok bahkan 20% nya adalah perokok muda dengan rentang usia 13-15 tahun. Ini karena apa? Karena harga rokok yang sangat terjangkau, dengan uang saku mereka.
Apalagi bahaya asap rokok ini yang paling utama bukannya dirasakan first hand smoker alias si perokoknya, yang merasakan dampak terbesar dari bahaya rokok adalah second hand smoker alias orang-orang yang ada di sekitarnya. Bahkan asap rokok ini akan menempel pada benda-benda yang terkena asap tadi, termasuk baju yang dipakai.
Ada yang berdalih, ah saya kan gak ngerokok di dalam rumah anak-anak saya pasti aman kok. Jangan salah lho ya, kulit, rambut, kuku, baju dan semua yang menempel didiri Anda yang disebut sebagai thirdhand smoker yang terkena asap rokok masih mengandung zat-zat yang berbahaya juga.
Hubungan Rokok dengan Tumbuh Kembang Anak
Stunting, pernah dengar kan kata ini? Bahkan sering sekali kita baca di bahasan media dan juga lewat iklan-iklan televisi. Di 1000 Hari Pertama Kehidupan Manusia yang dimulai sejak janin terbentuk dalam rahim, dia sudah mulai menyerap apa pun yang dibawa oleh sel darah ibunya. Buat bapak nya ini, berapa uang yang harus dikeluarkan tiap hari untuk merokok? Rata-rata orang Indonesia menghabiskan 1 bungkus rokok per hari dengan harga dikisaran Rp 20.000,- Coba deh Pak seandainya uang itu untuk membeli susu atau ikan yang lebih buat istri bapak yang lagi hamil dan juga buat anak-anak bapak yang masih balita saya yakin mereka akan lebih cerdas, lebih sehat dan punya fisik yang lebih kuat. Dari sini saja sudah bisa dilihat lho kalau Anda benar-benar sayang keluarga pasti yang terbaiklah yang akan diberikan, termasuk meninggalkan rokok.
Itu tadi positifnya ya kalau rokok bisa ditinggalkan, tapi apa dampak negatifnya saat para perokok ini masih tetap cuek dengan keadaan sekitarnya bahkan tidak peduli dengan kesehatan keluarganya. Janin dan anak yang terpapar asap rokok bisa terkena masalah kesehatan serius seperti :
- Keguguran
- Bayi lahir prematur
- Bayi lahir dengan berat badan rendah
- Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
- Gangguan kemampuan belajar dan hyperactivity disorder (ADHD)
- Stunting
Baca Juga : Pentingnya 100 Hari Pertama Kehidupan
Berbicara tentang stunting, apa sih definisi stunting dan hubungannya dengan asap rokok?
Stunting adalah kondisi dimana tubuh anak tumbuh tidak sesuai dengan tahapan usianya. Dari mana kita tahu anak kita pertumbuhannya tidak sesuai dengan yang seharusnya? Bisa kita lihat dari KMS yang setiap bulan diisi oleh petugas Posyandu.
Stunting disebabkan karena anak kekurangan asupan nutrisi saat pertumbuhannya, jangan tutup mata lah coba kita lihat berapa banyak bapak-bapak yang merokok dengan kondisi ekonomi yang mendekati garis kemiskinan bahkan dibawah garis layak hidup? Katanya sayang sama anaknya, kok uangnya malah dibuat beli roko bukannya dibelikan susu pertumbuhan atau makanan yang sehat untuk buah hatinya ?
Saya kadang gemes gitu kalo mendengar keluh kesah ibu-ibu saat belanja, ada yang bilang uang belanjanya ga cukup tapi begitu ditanya ibu suaminya merokok? jawabannya selalu iya. Nanti kalau ditanya pengeluaran terbesar apa ini bu? Jawabannya pasti uang belanja, coba deh dihitung itu 1 bungkus rokok bisa lho dibeliian ayam setengah kilo atau telor dan sayur-sayuran untuk buah hatinya.
Itu tadi dari sisi pertumbuhan fisiknya, belum lagi dari perkembangan mental serta psikologinya. Seorang anak yang punya bapak atau ibu perokok aktif 80% saat dewasa bahkan diusia remaja menjadi perokok aktif juga. Belum lagi beberapa saat alu kita melihat beberapa anak yang masih balita merokok dengan nikmatnya bahkan sampai kecanduan. MIRIS
Lantas apa yang bisa kita lakukan ?
- Beri edukasi pada suami kita, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan tapi batu saja bisa lubang saat ditetesi air perlahan-lahan, saya yakin mereka yang hatinya bersikeras merokok pasti bisa diluluhkan juga. Pastikan suami atau siapapun yang merokok saat masuk dalam rumah berganti pakaian dan sudah mandi sebelum beraktivitas dalam rumah terutama jika mereka mau main dengan anak-anak.
- Manfaatkan media sosial kita untuk menyebarkan berita-berita tentang bahaya rokok dan akibatnya bagi generasi penerus kita
- Tanda tangani petisi di change.org ini untuk mendukung ROKOK HARUS MAHAL
Dan saya sangat bersyukur akhirnya suami saya bisa berhenti merokok, dibalik musibah kecelakaan yang dialaminya. Atas saran dari dokter beliau dilarang merokok jika ingin cepat sembuh. Beliau pun merasakan dampaknya secara ekonomi, suatu hari beliau bilang "saya merasa uang di dompet kok gak berkurang ya sejak berhenti merokok" semoga hal ini untuk selamanya.
Lindungi anak-anak kita, jangan sampai generasi penerus kita ini menjadi generasi yang kerdil baik secara fisik maupun secara mental.