Kata pepatah, "Sehat itu mahal harganya" padahal yang mahal harganya adalah biaya pengobatan ketika kita sedang sakit yaa. Bahkan harga yang harus kita bayar bukan hanya materi saja tapi juga fisik dan mental.
Apalagi ketika kita sedang menghadapi anggota keluarga yang sedang rawat inap alias opname dirumah sakit, terutama menghadapi pasangan kita yang sedang sakit.
Berdasarkan pengalaman saya menjaga suami yang opname beberapa waktu lalu dan juga berdasarkan pengalaman saya sebagai pasien yang opname (lebih sering saya sih yang opname dibanding suami yang seumur hidup hanya sekali saja opname) saya mau membagikan tips SABAR ketika kita harus menjaga keluarga tercinta kita.
Sehatkan Fisik
Ketika kita menjaga keluarga yang sakit dirumah sakit, fisik kita akan butuh energi 2x lipat dibanding biasanya. Kenapa bisa begitu?
Pada saat sesorang sakit, kebanyakan waktunya dibuat untuk tidur terutama disepanjang pagi dan siang sementara malam hari mereka sering tidur ayam alias bentar-bentar bangun. Lhaaa kita yang jaga kan ga mungkin tidur siang hari, dikit-dikit perawat kasih obat, bentar-bentar ada teman atau tetangga yang jengukin. Ga mungkin banget rasanya untuk istirahat siang hari, apalagi kalo single fighter seperti saya yang ga ada gantinya buat jagain suami.
Jadi, jangan sampai kita juga ikutan sakit seusai menjaga keluarga yang sakit. Asupan gizi kita malah harus lebih banyak daripada yang sakit. Jangan sampai lupa makan, banyak minum air putih, usahakan minum vitamin dan sebisa mungkin curi-curi waktu istirahat.
Atur Keuangan
Memang sih biaya rumah sakit sepenuhnya ditanggung asuransi atau BPJS Kesehatan, tapi apa kita yang jaga ini ga makan? Apa si sakit ga butuh beli minum, beli roti, beli camilan, beli ini beli itu?
Pengeluaran lebih banyak lho ketika kita ada dirumah sakit.
Kalian kalo jenguk orang sakit biasanya bawa buah tangan ato kasih mentahan aja?
Kalo saya nih ya lebih baik kasih mentahan aja, apalagi kalo yang sakit nih rekan kerja kita ato tetangga yang kita rasa secara finansial lebih membutuhkan uang. Kalo mentahan lebih banyak manfaatnya, daripada dibawain buah ato roti, serius...lebih banyak ga dimakan alhasil buahnya jadi busuk ato rotinya jadi berjamur akhirnya dibuang, mubadzir kan jadinya.
Berkomunikasi
Ngobrol itu penting untuk menghindari salah paham, mau verbal mau tulisan terserah deh yang penting apa yang kita rasakan tersampaikan. Apalagi bagi orang sakit, behhhh sensitivitasnya bisa 300% lebih sensitif dibanding orang sehat. Salah omong sedikit udah marah, butuh ekstra giat deh memahami apa maunya si sakit.
Pengalaman kemarin, 2 hari pertama suami marah-marah terus saya sampe sebel apa sih maunya. Dihari ketika saya buka komunikasi tapi yaa gitu sambil marah juga hehehehhee...
Saya bilang apa sih maunya kamu, istri udah jagain masih aja mukanya asem banget. Begitu ada kawannya yang jenguk sumringah, begitu berdua sama istrinya mukanya udah ditekuk aja.
Ternyata dari situ kami saling tahu apa maunya masing-masing. Yaa saya paham kalau dia sedang sakit, saya juga perhatianya ekstra kok ke dia. Tapi jangan lebay lah, kita sama-sama dewasa.
Akhirnya setelah sedikit ada komunikasi meskipun nada tinggi hubungan kami enak banget. Dan badan juga lebih santai lho karena udah ga ada emosi yang ditahan.
Selain komunikasi dengan yang sakit, komunikasi dengan "tetangga" kanan kiri juga ga kalah pentingnya. You know lhaa kita yang statusnya karyawan menengah jatahnya pasti dapat kelas 2. Dan kelas 2 sekamar bisa 3-5 orang, jangan sombong dan jangan jaim. Berkenalanlah dengan keluarga-keluarga yang lain.
Banyak banget lho keuntungan kita berkenalan dengan tetangga pasien sebelah, selain bisa jadi teman ngobrol untuk killing time, sekali-kali kita juga bisa "nitipin" keluarga kita bentar ke mereka kalo kita lagi ada butuh keluar ruangan.
Awasi barang berharga
Rumah sakit memang ada satpam yang jaga 24 jam, tapi yang namanya "maling" dimanapun tempat dan kondisinya mereka akan selalu mencari kesempatan dalam kesempitan.
Sebaiknya jangan membawa uang tunai berlebihan. Lebih baik bawa ATM saja dan uang tunai seperlunya. Saat charge handphone jangan sampai meletakkannya jauh dari pandangan mata kita.
Apalagi bagi orang seperti saya yang agak teledor dan gampang ngantuk, handphone geletakan aja gitu ditaruh diatas meja atau disebelah bantal terus sayanya ketiduran.
Rawatlah dengan hati
Orang yang lagi dirawat dirumah sakit bukan hanya fisiknya aja yang harus dijaga tapi secara psikologis mereka harus selalu diberi sugesti positif.
Serius, suami saya sempat mengeluh duhh kepalanya sakit lalu dirujuklah dia untuk foto kepala. Beberapa menit sebelum perawat bilang hasil rontgennya dia masih mengeluh sakit, lhoo pas perawat bilang hasil rontgennya bagus ga ada masalah di kepalanya sekonyong-konyong katanya kepalanya enteng dan bisa bernapas dengan lega.
Semoga kita semua diberi kesehatan dan ingatlah kalau sakit itu mahal dan jaga kesehatan itu murah banget. Cukupkan asupan gizi seimbang dalam tubuh, berolah ragalah secara teratur dan yang terpenting syukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan dalam kehidupan kita.