Kesehatan Jiwa Dilingkungan Kerja

by - Oktober 12, 2017



Jangan-jangan kesehatan jiwa saya terganggu ya, karena ketika saya gak kerja saya merasa gak berguna. Dan salah satu manfaat dari bekerja adalah sebagai terapi bagi orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa


Pernah ga kalian ngerasa tertekan saat bekerja? Atau….cuek aja lah, yang penting saya datang kerja terus pulang, masa bodoh amat dengan apa yang terjadi dikantor yang penting akhir bulan gajian. Sayangnya saya bukan orang yang seperti itu, karena bagi saya bekerja adalah ibadah jadi apa yang saya kerjakan harus ikhlas dari hati. Sampai saya harus resign lho karena saya ngerasa ga nyaman, bukan dengan rekan kerja tapi lebih ke pimpinannya which is bukan ownernya. 

Lantas bagaimana sih ciri-ciri jiwa yang sehat bagi seorang pekerja ?

  • Ketika kita bisa lebih banyak memberi daripada menerima
  • Ketika kita puas dengan hasil kerja kita
  • Ketika kita merasa dihargai, hasil yang diterima setara dengan kontribusi yang diberikan
  • Ketika ada pengalaman negative maupun kritik kita akan bisa belajar untuk meningkatkan diri dan mengambil hikmah dari kesalahan yang kita buat

Banyak orang yang berstatement “saya ga mau stress” eits…itu salah lho, sebagai manusia kita membutuhkan stress agar hidup kitalebih hidup, cieeeee, maksudnya biar grafiknya ada naik turunnya gitu, kagak flat aja, agar jiwa kita lebih bergairah. Karena stress sendiri ada 3 jenisnya :

  1. Eustress atau stress yang baik, inilah yang kita butuhkan agar dinamika kehidupan kita seimbang
  2. Distress atau stress yang berlebihan yang membuat kita merasa cemas
  3. Burn out, beban yang berlebihan yang kadang kita sendiri yang membuat sebuah masalah menjadi burn out padahal sebenarnya masalah itu bisa diselesaikan sebagai eustress

Sama halnya seperti gangguan kesehatan lainnya, gangguan kesehatan jiwa kita juga dipengaruhi oleh faktor internal dan juga eksternal. Ada beberapa hal yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan jiwa dilingkungan kerja :

  • Komunikasi yang kurang efektif
  • Bullying, sikut menyikut,sifat iri hati,ingin diperhatikan lebih
  • Kewajiban kerja yang terlalu banyak yang tidak sesuai dengan hak yang diterima

Gila ya, hanya karena kerja kesehatan jiwa kita bisa terganggu. Padahal hakekatnya bekerja adalah terapi untuk jiwa,karena dengan bekerja kita bisa merasa dibutuhkan.Dan itu yang sangat saya rasakan ketika saya jobless alias mencoba memutuskan untuk ga kerja disuatu lingkungan perkantoran. Tapi bukan berarti yang ga kerja atau kerjanya dirumah kesehatan jiwanya baik-baik saja lho yaa. Karena saya ini tipe pekerja, ketika saya hanya dirumah saya merasa ga berguna, saya merasa serba salah, dengan bekerja jiwa saya jadi sehat meskipun dibeberapa tempat kerja saya sebelumnya saya juga mengalami stress, tapi itulah dinamika yang saya butuhkan.

Oh iya, salah satu yang bisa menyebabkan kesehatan jiwa kita terganggu kan ketika kita merasa HAK alias gaji yang kita terima tidak sesuai dengan kontribusi atau kewajiban kita terhadap perusahaan. Believe me, berapapun gaji yang kita dapatkan tidak akan pernah cukup ketika kita tidak bersyukur. Bahkan ada istilah “Jangan pernah kita diperbudak oleh Uang, tapi kita adalah Tuan yang mengatur uang kita” sakit tau rasanya ketika kita merasa kok gaji saya cuma segini ya, kok saya ga dapat bonus ya, kalau memang ga puas dengan gaji yang kita terima coba ngobrol sama atasan kita. Kan kunci menghindari penyakit jiwa adalah komunikasi. Kalau kitanya diam saja ya atasan mana tau kalau kita merasa gaji kita kurang. Kalau sudah ngomong tapi masih ga naik juga gajinya dan kita masih sakit hati juga ya sudah lebih baik keluar saja karena rizki tidak hanya ada disatu tempat. Mungkin diluar sana ada ladang yang bisa lebih menghargai kontribusi kita. 

Tapi, beberapa rekan yang pernah saya ajak bicara kalau saya boleh bilang sebagian besar sakit jiwanya tapi sehat logikanya.Lhoo kok ? Ya iya lah, mereka nggerundel dibelakang, ngerasani atasannya bahkan ada yang bilang ga betah lah, tapi kok masih juga kerja? Alasannya ya kalo saya ga kerja keluarga saya mau makan apa? Mereka jadinya kayak robot aja, jam 8 datang absen jam 5 pulang absen, udah gitu aja ga ada gregetnya.

Intinya, agar kesehatan jiwa dilingkungan kerja kita tetap terjaga, seimbangkan hidup kita. Maksudnya, boleh kita bekerja tapi jangan lupa dengan keluarga. Kan inti dari kita bekerja untuk mensejahterahkan keluarga, apapun yang terjadi dilingkungan kerja, terbukalah dan berkomunikasilah dengan baik baik dengan sesama rekan kerja ataupun atasan.

Bagi saya tips untuk meminimalisir stress saat bekerja yang biasanya saya lakukan adalah :
  1. Buat rencana kerja, pekerjaan yang terjadwal dengan baik akan membuat saya merasa ini lho kewajiban saya sudah saya lakukan semua jadi ga ada alasan orang lain menilai kita yang negatif
  2. Ketika ada waktu senggang saya biasanya nulis, apapun itu karena bagi saya menulis adalah pelarian untuk mengalihkan sesaat dari kesibukan kerjaan kantor. Kalo kalian punya hobi yang lain bisa kok dilakukan disela-sela kesibukan kerja aal gak ngeganggu kewajiban dan rekan kerja yang lain aja.
  3.  Pasang foto anak dimeja kerja, kenapa saya bilang anak tapi bukan suami? kalau pengalaman saya suami kadang masih bisa ngebikin mood kita jelek mungkin semalam habis crash ato pas tanggal tua, hehehehe, tapi kalau udah lihat senyumnya anak udah deh segala yang panas jadi adem
  4. Kalau dengar gosip yang ga enak tentang kita, ga usah percaya kecuali orangnya langsung ngomong didepan kita.
  5. kalau punya bos yang menjengkelkan? Opsinya ada 2 kita masih butuh kerja atau nggak, kalau masih butuh ya udah anggap aja orangnya ga ada, tapi kalo kita bisa cari kerja ditempat lain ya sudah resign aja kayak saya hahahaha


You May Also Like

0 komentar