Saat tekanan darah Emak naik setinggi gunung Himalaya
“San, emak pengen minum yang
seger nih bikinin cola campur susu ya”
“wah, cola nya habis mak besok ya
dibeliin sama Arif”
Percakapan itu yang mengawali
hipertensi emak kumat lagi, buah simalakama sih diturutin emak sakit gak
diturutin emak sakit hati sama anak semata wayangnya ini. Haduh mumet deh
jadinya. Emak ami saat ini usianya menginjak 61 tahun, udah sering banget
tekanan darahnya naik turun, penyebabnya macam-macam kadang dari faktor makanan
tapi lebih sering karena faktor perasaan. Emak sensitif dan pemikir banget
orangnya, dapat kabar tidak menyenangkan dari adik-adiknya langsung hipertensi,
diomongin tetangga gak enak langsung bengkak itu pipi, sering makan jeroan (ini
yang lebih sering) langsung kaki nya gak kuat jalan lagi.
Kata orang enak ya jadi anak
tunggal apa-apa buat sendiri gak dibagi. Haduhh jangan dilihat gitunya doank
mbak yu, seperti saat ini disaat emak lagi gak enak badan gara-gara hipertensi
kumat ami nih sebagai anak yang bingung banget. Mikirin kewajiban kerja tapi
disisi lain ini otak ada dirumah mikirin apakah emak akan baik-baik saja
dirumah berdua saja sama Ara.
OK kembali ke masalah hipertensi,
kemarin siang emak ke UGD RS Al-Irsyad setelah diperiksa tekanan darahnya 180/90
mmHG sama dokter udah diwanti-wanti tuh DILARANG makan makanan yang asin dan
berlemak. Hmmm kita lihat saja nanti berapa lama emak akan bertahan, soalnya
udah sering banget bahkan hampir semua dokter yang kita temui sarannya seperti
itu.
Awalnya gejalanya dikira vertigo
karena emak shubuh-shubuh udah teriak-teriak manggilin ami, katanya kepalanya
mumet kayak naik kapal. Udah gak bisa buka mata, tapi ami tanyain apa mual?
Katanya nggak. Ami sampai ijin pulang cepat, dan abi shubuh-shubuh jemput bulek
di Surabaya buat ngejagain emak. Secara ami baru 8 bulan kerja disini belum
boleh terlalu sering ijin, maafkan anakmu ini yaa mak.
Dari beberapa literature yang
pernah ami baca hal-hal yang memicu hipertensi dipengaruhi karena :
- Mengkonsumsi banyak garam
- Kelebihan berat badan
- Faktor keturunan
- Kurang mengkonsumsi buah dan sayur
- Jarang berolah raga alias MaGer (malas gerak)
- Terlalu banyak minum minuman yang mengandung banyak kafein dan alcohol
- Stress
Dan ini semua selain emak, ami
sama abi kayaknya juga sama deh. Wahhh gimana nih??
Dan menurut dokter, kami sudah
harus memantau tekanan darah emak secara ketat karena usia emak yang sudah
diatas 60 tahun. Lagi mau beli alat pengukur tekanan darah ( sfigmomanometer ) yang digital nih biar
kami gak salah minum obat. Secara ya hipertensi bisa menyebabkan banyak
komplikasi penyakit lain yang paling banyak stroke dan penyakit jantung, lebih
baik mencegah sebelum tekanan darah kita naik setinggi gunung Himalaya.
Dan rasanya cara yang paling
tepat untuk mengurangi resiko hipertensi dan mengobatinya ya dengan mengubah
pola hidup, seperti mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi garam,
aktif berolah raga, tidak minum minuman ber alkohol, mengurangi minuman
berkafein dan yang pasti menikmati hidup agar tidak stress.
0 komentar